Y! Alert: Berita Terkini Indonesia 2011

Yahoo! Alerts
My Alerts

The latest from Berita Terkini Indonesia 2011


Hamzah bin Ladin, Calon Pemimpin Al-Qaidah Masa Depan Top
Hamzah bin Ladin, Calon Pemimpin Al-Qaidah Masa Depan – Hamzah, putra dari Usamah Bin Ladin kemungkinan besar berhasil melarikan diri setelah serangan, menurut laporan yang diterbitkan di Inggris surat kabar Daily Telegraph. Pemimpin Al Qaidah Usamah bin Ladin terbunuh dalam serangan oleh pasukan khusus AS di Abbottabad, Pakistan pada tanggal 1 Mei lalu. Gedung Putih awalnya mengatakan bahwa anak bungsunya Hamzah ikut tewas namun kemudian mengatakan yang tewas adalah Khalid anaknya yang lain yang berusia 22 tahuny dalam serangan itu. Usamah Bin Ladin dilaporkan memiliki 11 putra dan 9 putri dari setidaknya lima istri. Para pejabat keamanan Pakistan mendapat informasi dari hasil interogasi dengan istri Bin Ladin, tiga di antaranya dalam tahanan Pakistan. Mereka mengatakan bahwa “seorang anak Bin Ladin tidak pernah terlihat sejak operasi AS tersebut,” menurut laporan Daily Telegraph. Pengungkapan ini menimbulkan spekulasi bahwa anak pemimpin Al Qaidah yang termuda mungkin telah melarikan diri. Hal ini juga menyebabkan kebingungan tentang siapa yang dibunuh dan ditangkap selama penggerebekan tersebut. Menurut berbagai sumber berita, Bin Laden dikatakan memiliki 20 anak. Hamzah (20 tahun) pernah digambarkan sebagai “crown prince of terror.” Pada tahun ketiga dari pemboman di London 7 Juli di mana 52 orang tewas, Hamzah muncul pada sebuah video dengan membaca sebuah puisi yang menyerukan untuk “penghancuran” negara-negara barat. “Lembaga intelijen percaya dia sedang dipersiapkan sebagai pemimpin masa depan untuk Al Qaidah,” tulis Telegraph. Pakistan pada Selasa lalu mengatakan pihaknya bersedia mengizinkan investigator AS menginterogasi istri Bin Ladin, tetapi menambahkan bahwa tidak ada permintaan resmi yang telah mereka terima. (fq/aby) terima kasih telah membaca – Hamzah bin Ladin, Calon Pemimpin Al-Qaidah Masa Depan
 
Antisipasi Insiden Olimpiade Munich 1972, Inggris Undang Mossad Latihan Bersama Top
Antisipasi Insiden Olimpiade Munich 1972, Inggris Undang Mossad Latihan Bersama – Mengantisipasi insiden Olimpiade Munich tahun 1972 lalu, di mana terjadi penyerangan terhadap atlit-atlit Israel, dilaporkan agen-agen Mossad telah ikut berpartisipasi dalam latihan keamanan di London Olympic Park akhir pekan lalu. Seorang sumber di Kabinet Inggris mengatakan kepada Yedioth Ahronoth bahwa latihan berupa simulasi sebuah serangan teroris terhadap atlet, mirip dengan yang terjadi di Olimpiade Munich pada tahun 1972, ketika pejuang Palestina dari organisasi PLO mengambil alih gedung tempat delegasi Israel tinggal, dan membunuh 11 dari mereka. Seluruh elemen pertahanan Inggris, termasuk layanan darurat, telah berpartisipasi dalam latihan keamanan besar-besaran, yang diselenggarakan diam-diam oleh Kementerian Pertahanan Inggris. Namun para pejabat intelijen Inggris belum merasa puas, dan mengundang rekan-rekan Mossad mereka untuk berbagi pengalaman mereka dalam menghadapi insiden seperti tahun 1972 lalu. Latihan keamanan disimulasikan dalam sebuah skenario di mana para atlet disandera oleh teroris. Sebagian besar dari latihan terjadi di dalam bangunan tempat tinggal atlet di taman nasional. Sebuah sumber di Asosiasi Olimpiade Inggris mengatakan bahwa “Elemen Israel tertentu menasihati kami untuk mengamankan Olimpiade.” Inggris telah mengalokasikan hampir satu miliar dolar untuk keamanan dalam acara olimpiade mendatang. Pelatihan keamanan pekan lalu adalah yang pertama dalam seri latihan yang diharapkan terjadi di bulan-bulan kedepan. Departemen pertahanan Inggris juga mempersiapkan diri untuk menghadapi serangan terhadap fasilitas Olimpiade dan di jalan-jalan di London, yang akan dibanjiri wisatawan yang akan datang pada bulan Juli mendatang.(fq/ynet) terima kasih telah membaca – Antisipasi Insiden Olimpiade Munich 1972, Inggris Undang Mossad Latihan Bersama
 
Buat Panik Kru Pesawat, Lelaki Yaman Disidang di San Francisco Top
Buat Panik Kru Pesawat, Lelaki Yaman Disidang di San Francisco – Pengadilan San Francisco mulai menyidangkan lelaki asal Yaman, Rageh Al-Murisi pada Selasa (10/5). Dalam persidangan, jaksa penuntut menyebut Al-Murisi sebagi penumpang yang gaduh dan berbahaya, karena membuat keributan di dalam pesawat. Al-Murisi didakwa mengganggu awak kabin dan pilot pesawat American Airlines, saat pesawat itu akan mendarat di Bandara San Francisco pada hari Minggu kemarin. Lelaki berusia 28 tahun itu membuat penumpang dan kru pesawat panik karena disebut-sebut mencoba menerobos masuk ke ruang pilot dan meneriakkan kata “Allahu Akbar.” “Dia berusaha masuk ke kokpit pada saat paling kritis dalam sebuah penerbangan,” kata Elise Becker, asisten jaksa agung AS. Apalagi saat ini AS sedang waspada pada kemungkinan aksi balas dendam menyusul tewasnya pemimpin Al-Qaida, Usamah Bin Ladin. Menurut Becker, Al-Murisi tidak membawa tas apapun dalam perjalanannya. Saat diperiksa, petugas hanya menemukan surat keterangan jati diri Al-Murisi dari New York dan California, uang kas sebesar 47 USD dan dua cek dengan total nilai 13.000 USD dari dompet Al-Murisi. Lelaki asal Yaman itu juga tidak memberitahu kerabatnya di California bahwa ia akan datang ke kota itu. Dalam testimoni yang disampaikan secara tertulis, petugas keamanan penerbangan Paul Howard yang ikut dalam penerbangan nomor 1561 itu menceritakan bahwa ia dipanggil oleh kru pesawat karena Al-Murisi memaksa masuk ke dalam kokpit yang disangkanya sebagai toilet. Ketika diberitahu bahwa itu bukan ruang kokpit, Al-Murisi tetap memaksa masuk dengan membentur-benturkan badannya ke pintu ruang kokpit, sambil berteriak-teriak dan terus berusaha membuka pintu ruang kokpit. Dokumen yang diserahkan ke pengadilan disebutkan bahwa Al-Murisi meneriakkan kata “Allahu Akbar” saat memaksa membuka pintu kokpit, sebelum akhirnya berhasil diringkus oleh kru pesawat, dibantu oleh beberapa penumpang yang diantaranya terdapat mantan agen rahasia AS dan mantan petugas polisi. Pesawat akhirnya mendarat dengan aman di Bandara San Francisco, di tengah situasi ketakutan yang melanda para penumpang. Penerbangan 1561 pada hari itu berangkat dari Bandara Internasional O’Hare Chicago menuju San Francisco dengan membawa 156 penumpang dan enam kru pesawat. Aparat keamanan AS sejauh ini tidak menemukan indikasi bahwa Al-Murisi memiliki hubungan dengan jaringan terorisme. Para penyelidik juga belum tahu motif dibalik tindakan Al-Murisi. Pengaca Al-Murisi meyakinkan hakim persidangan bahwa kliennya bukan orang yang berbahaya. Tapi hakim James Larson menolak permohonan pembebasan Al-Murisi dengan jaminan dan akan melanjutkan persidangan kasus ini, Jumat (13/5). (ln/AP) terima kasih telah membaca – Buat Panik Kru Pesawat, Lelaki Yaman Disidang di San Francisco
 
Ibu Negara Suriah dan Tiga Anaknya Diisukan "Ngungsi" ke Inggris Top
Ibu Negara Suriah dan Tiga Anaknya Diisukan “Ngungsi” ke Inggris – Rumor bahwa ibu negara Suriah dan tiga anaknya sudah menyelamatkan diri ke Inggris terkait situasi politik di dalam negeri Suriah, pertama kali dihembuskan oleh sejumlah media massa di Inggris. Namun Suriah membantah isu tersebut, yang disampaikan oleh Duta Besar Suriah di London Sami Al-Khiyami. “Rumor yang tidak benar beredar di beberapa media Inggris terkait dimana keberadaan istri Preside Bashar Assad dan anak-anaknya. Isu ini bertujuan untuk mengganggu proses reformasi nasional yang berjalan di Suriah,” kata Al-Khiyami. Ia melanjutkan, “Yang Mulia Ibu Bashar Assad dan tiga anaknya tidak berada di Inggris. Ibu negara masih berada di Damaskus, sedang memusatkan perhatian pada persoalan-persoalan dalam negeri, termasuk programnya untuk lebih memberdayakan rakyat Suriah.” “Anak-anaknya pun berada di Damaskus, dan berbeda dengan isu yang kurang baik itu, mereka hanya memiliki paspor Suriah,” jelas Al-Khiyami. Media massa di Inggris pada hari Selasa kemarin mengutip sumber-sumber diplomatik yang mengatakan pada media massa di Arab bahwa istri Presiden Suriah, Asma Assad sudah “mengungsi” ke Inggris dan diperintahkan untuk segera “keluar (dari Suriah) secepat mungkin.” Daily Telegraph misalnya, menyebutkan bahwa “evakuasi” ibu negara kelahiran Inggris itu dan tiga anaknya dilakukan dengan sangat rahasia dan sekarang mereka aman dalam perlindungan para pengawal mereka. Tapi Al-Khiyami menegaskan bahwa ibu negara Asma Assad tidak akan pernah meninggalkan Suriah dalam situasi apapun, selama proses reformasi masih berjalan di Suriah. Ia juga mengatakan bahwa Presiden Assad bekerja keras, melakukan pertemuan dengan para tokoh masyarakat dan organisasi pemuda untuk membahas harapan dan keinginan mereka terhadap masa depan Suriah. “Presiden melakukan pertemuan setiap hari dengan delegasi dari berbagai wilayah di Suriah, untuk mendengarkan permintaan dan masukkan yang diberikan pada pemerintah, mulai dari masalah reformasi politik, hukum, kebijakan antikorupsi yang harus dilakukan demi mewujudkan stabilitas dan kesejahteraan rakyat Suriah,” papar Al-Khiyami. (ln/prtv) terima kasih telah membaca – Ibu Negara Suriah dan Tiga Anaknya Diisukan “Ngungsi” ke Inggris
 

CREATE MORE ALERTS:

Auctions - Find out when new auctions are posted

Horoscopes - Receive your daily horoscope

Music - Get the newest Album Releases, Playlists and more

News - Only the news you want, delivered!

Stocks - Stay connected to the market with price quotes and more

Weather - Get today's weather conditions




You received this email because you subscribed to Yahoo! Alerts. Use this link to unsubscribe from this alert. To change your communications preferences for other Yahoo! business lines, please visit your Marketing Preferences. To learn more about Yahoo!'s use of personal information, including the use of web beacons in HTML-based email, please read our Privacy Policy. Yahoo! is located at 701 First Avenue, Sunnyvale, CA 94089.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar